Kamis, 27 Januari 2011

MACET LAGI, MACET LAGI.

Macet lagi macet lagi.kemacetan menjadi polemik tersendiri bagi kota-kota besar di Indonesia walaupun belum separah di Jakarta. Kemacetan yang terjadi sebagai akibat kapasitas jalan tidak bisa menampung jumlah kendaraan yang melaluinya. Reaksi pengguna jalan akan berbeda antara kemacetan yang disebabkan sesaknya pengguna jalan dengan kemacetan yang disebabkan terjadinya kecelakaan atau hal-hal lain yang sifatnya tidak bisa dipredikasi seperti bencana. Pengguna jalan yang terjebak macet apalagi disaat suasana panas akan cenderung agresif. Sirene atau klakson bahkan kata-kata keras dan kurang pantas sering terlontar dari pengguna jalan yang tidak sabar.
Berbagai cara/langkah telah ditempuh pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah setempat untuk mengatasi masalah kemacetan. Dari menambah ruas jalan kesamping maupun ke atas sampai dengan melebarkan jalan hingga mengorbankan tanah rakyat untuk dibebaskan demi kepentingan umum. Bahkan sampai dikeluarkannya regulasi dibeberapa ruas jalan

dengan sistem "Three in One" (satu kendaraan minimal dengan 3 penumpang). Semua langkah yang ditempuh saat ini memang dapat menyelesaikan problem kemacetan, akan tetapi langkah-langkah ini hanya bersifat sementara. Jika kita amati dalam beberapa tahun kedepan apa yang telah ditempuh sekarang tidak akan ada artinya lagi, dengan kata lain apa yang ditempuh saat ini akan diulang lagi untuk mengatasi kemacetan dimasa-masa yang akan datang dan tentunya akan menyedot dana pembangunan dan operasional yang besar pula.
Para pemangku kebijakan pasti telah mempunyai data-data yang akurat tentang prediksi yang akan terjadi dengan berbagai langkah yang ditempuh. Seperti halnya kondisi ibu kota yang diprediksi akan macet total beberapa tahun lagi, jika kondisi sarana prasarana jalan masih seperti saat ini. Perlu tindakan tegas para pemangku kebijakan untuk menyelesaikan polemik kemacetan di kota-kota besar. Salah
satunya menyiapkan moda angkutan massal yang murah, efektif dan anti macet, seperti digagas oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun Monorel. Yang sebelumnya juga telah dikembangkan Busway. Akan tetapi langkah-langkah tersebut masih belum efektif mengatasi kemacetan di Jakarta.
Saat ini Pemerintah seharusnya sudah mengeluarkan regulasi yang mengatur jumlah kendaraan yang ideal dalam suatu daerah. Pemerintah harus tegas untuk membatasi jumlah kendaraan baru yang masuk ke Jakarta, kecuali untuk mengganti kendaraan yang telah udzur denga
n kata lain tambal sulam. Hal ini untuk mengimbangi perkembangan ruas jalan yang sangat lamban tiap tahunnya bahkan cenderung statis dibandingkan dengan perkembangan jumlah kendaraan yang begitu cepat dan besar.Ada juga keinginan untuk memindahkan Ibu Kota ke daerah lain dan menyebar kantor kementrian ke seluruh Indonesia sehingga pusat kegiatan pemerintahan tidak tersentral di Jakarta. Sepertinya hal ini akan sedikit mengurangi kemacetan di Jakarta dan mempercepat pertumbuhan kota-kota lain di Indonesia.Tercetus ide untuk mengatasi kemacetan yang paling efektif dan bisa pula paling futuristik, tidak memerlukan moda transportasi, tidak memerlukan sarana prasarana jalan, tidak memerlukan tempat yang luas, tidak memerlukan pengatur lalu lintas, hanya memerlukan alat yang kemungkinan masih dalam tahap pemikiran atau konsep yaitu TRANSPORTER. Alat ini sering digunakan dalam film-film masa depan yang menggambarkan teknologi yang sudah maju dan tidak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan di dunia nyata. Prinsip kerja sederhana alat ini adalah mengubah massa menjadi energi dan mengembalikan energi tersebut ke massa lagi. Hal ini tidak jauh beda saat Alexander Graham Bell menemukan telepon, yang awalnya berpikir untuk mengubah energi suara menjadi listrik dan agar bisa terdengar lagi mengubah energi listrik tersebut ke suara lagi.

Semoga saja Transporter ini benar-benar bisa terwujud secepatnya. Mengirim barang ataupun bepergian ke belahan dunia lain atau ke galaksi lain bukan tidak mungkin dapat dilakukan dengan hitungan detik..... :) :) ;). Asal jangan sampai dimanfaatin untuk ngirim bom molotop aja.... :))
 
 
 sumber   :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar