Sabtu, 29 Januari 2011

Tips Tetap Fit Selama Berkendara



           Sebagai motobiker, sering kali lupa bahwa sehari - hari kita membawa harta yang paing mahal dalam hidup ini. Harta termahal itu bernama kesehatan. Aktifitas riding sceara rutin tentunya akan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Selain perilaku Safety Riding ada juga tips berkendara yang kali ini tentang pengaruh kesehatan bagi motobikers dan bagaimana cara mengantisipasinya
Seringkali perjalanan jauh hingga 6 - 8 jam diatas motor membuat kondisi badan seperti "remuk". Memang tidak mudah menuntut kondisi fisik untuk selalu prima, tapi paling tidak motobiker mengetahui bagaimana caranya utnuk mengantisipasi kecelakaan yang diakibatkan menurunnya kesehatan selama berkendara. Tips ini sederhana dan layak dipraktekan. Yuks, dibaca, disimak dan diterapkan.

1. Cegah Kelelahan
Untuk mencegah fatigue atau kelelahan karena melakukan riding rutin harian atau jarak jauh, lakukan pemanasan minimal 2 menit dengan lari - lari kecil untuk melemaskan otot. Tujuannya untuk menghindari rasa pegal - pegal pada bagian pinggang, tangan, kaki dan persendian.
2. Istirahat
Aktifitas riding jarak jauh maksimal 2 jam riding nonstop. Biasakanlah istirahat sejenak dselingi pelemasan, jangan lupa sesuaikan posisi mengendarai motor dengan postur tubuh. Misalnya menyesuaikan posisi stang yang tinggi dan tidak membungkuk, agar dapat membuat posisi riding lebih nyaman. Biasakanlah tidak menekuk punggung selama perjalanan agar tidak cepat lelah.
3. Celana Dalam
Pada saat melakukan aktifitas riding jarak jauh, disarankan tidak memakai celana dalam yang ketat. Tujuannya agar mencegah alergi kulit yang bisa timbul. Pakailah celana hawaii atau celana berbahan katun yang longgar dan fleksibel.
4. Masker
Perhatikan kebersihan hidung, pakailah masker dengan filter udara (jika memakai helm half face) dan selalu bersihkan hidung setiap sesudah riding.
5. Cuci Mata
Cuci mata disini adalah dalam arti yang sebenarnya dan bukan berarti lihat perbelanjaan. Mata akan semakin beresiko kotor jika memakai helm yang memungkinkan udara untuk masuk ke muka. Biasakan bersih - bersih mata dengan boor water atau obat tetes mata secara rutin, paling tidak seminggu sekali, ketika mata perih atau setelah melakukan perjalanan jauh.
6. Perlindungan LeherBiasakan memakai masker atau balaclava yang bisa menutupi leher dan tengkuk yang terbuka antara helm dan jaket. Tujuannya untuk menghindari kotoran berupa debu yang menempel ke leher, jika dibiarkan kotoran tersebut bisa menjadi daki atau alergi kulit lainnya.
7. Keringat dan Jaket
Meskipun hanya duduk diatas motor, badan motobiker pasti berkeringat, apalagi saat melakukan riding jarak jauh. Hal ini bisa menimbulkan gatal dan rasa tidak nyaman. Solusinya, sesuaikan jaket dengan cuaca. Jika cuaca panas, pakailah jaket yang memungkinkan aliran udara masuk agar ada sirkulasi udara. Pada saat mandi bersihkan persendian dan lipatan kulit lainnya secara intensif, untuk mengangkat kotoran dan sisa keringat.
8. Ngantuk kok Riding?
Jangan melakukan aktifitas berkendara langsung, terutama ketika baru bangun tidur, karena kesadaran belum penuh dan panca indra belum siap. Lakukan pemanasan dengan olahraga kecil untuk melenturkan seluruh otot persendian.
9. Maki - maki atau Ngopi? Aktifitas riding rutin setiap hari, pasti banyak menemukan masalah di jalan. Apalgi di Jakarta dan kota - kota besar lainnya, banyak orang yang asal - asalan membawa sepeda motornya. Jangan terpancing emosi, tetap sabar. Kalaupun terpancing emosi dan merasa sebal, luapkan sesekali dengan cara mengumpat dibalik helm. Kalu masih sebal juga, silahkan minggir di tempat yang aman dan teduh, kemudian cari minuman, kopi misalnya untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.





sumber    :  yamaha motor Indonesia
Creative  : CJR 7

PENYEBAB KECELAKAAN SAAT BERKENDARAAN

 
 Selama ini wanita sering menjadi sasaran kemarahan para pengendara di jalanan. Entah itu karena terlalu berhati-hati, terlalu berjalan di tengah, atau terlalu lamban. Apa pun keluhan di jalan raya, biasanya diakhiri dengan kalimat, ”Oh, yang nyupir perempuan!” Dan serta-merta keadaan menjadi dimaklumi. Tak heran, karena memang kaum wanita cenderung lebih berhati-hati. Namun, agar lebih memastikan cara menyupir Anda sudah benar dan aman, ada baiknya Anda mengenali cara berkendara yang lebih aman. Berikut adalah 10 kebiasaan yang sering dilakukan pengendara di jalanan yang mesti dihindari;

1. Banting setir
Ini merupakan salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan para pengendara, yakni tidak berada di jalur yang benar, misalnya keluar dari jalur atau mencoba menyalip melewati jalur yang berlawanan.

2. Menyetir sambil mengantuk
Menyetir sambil mengantuk sama saja seperti menyetir dalam keadaan mabuk. Entah sudah berapa banyak kecelakaan yang dilaporkan gara-gara sang supir mengantuk. Kebanyakan kecelakaan semacam ini terjadi di antara pukul 3-6 pagi akibat kurang tidur.

3. Menyetir di bawah pengaruh alkohol
Ini adalah kebiasaan yang paling buruk. Indonesia memang masih tabu untuk membicarakan tentang alkohol. Namun, ini sudah bukan lagi masalah yang sepele. Di luar negeri, sudah dibentuk lembaga yang terus berusaha mengingatkan masyarakat akan bahayanya berkendara di bawah pengaruh alkohol. Mabuk sambil berjalan kaki pun berpengaruh terhadap bahaya kecelakaan di jalanan.

4. Panik Ketika panik, kita cenderung melakukan hal-hal yang seharusnya tak kita lakukan. Misalnya, ketika ban mobil tak sengaja menyerempet pembatas jalan, dan mobil sedikit kehilangan kendali, sebagian orang yang belum benar-benar memahami kekuatan dan gerakan mobil bisa saja membanting setir ke arah yang berlawanan karena panik. Akan sangat bahaya jika ini terjadi ketika mobil berada dalam keadaan kencang dan jalanan dalam keadaan ramai.

5. NgebutBalapan, ngebut dengan kecepatan melebihi batas kecepatan aman merupakan penyebab kedua dari kecelakaan fatal yang berujung pada kematian. Ketika kecepatan Anda melebihi 80 km/jam, Anda memasuki zona berbahaya. Sebanyak 30% kematian akibat mengebut terjadi ketika kecepatan melebihi 80 km/jam. Yang paling parah adalah ketika mengebut tanpa mengenakan sabuk pengaman, sama bahayanya dengan naik motor tanpa mengenakan helm.

6. Misinterpretasi
Merupakan hal yang umum terjadi ketika tiba-tiba seseorang yang menginjak usia senja tidak bisa membaca atau memprediksi situasi. Apalagi ketika seseorang baru keluar dari gang dan akan memasuki jalan raya. Jika hal ini terjadi mendadak, dan si pengemudi tak mampu berpikir cepat, bisa menjadi sangat berbahaya. Tak jarang kecelakaan terjadi karena hal ini.

7. Menyetir sembrono
Peringatan yang diberikan dinas perhubungan di jalan tol di papan-papan untuk menjaga jarak adalah hal yang penting dipatuhi. Terlalu dekat dengan mobil lainnya amat penting. Karena, jika ada hal-hal yang tak diinginkan di jalan terhadap mobil di belakang atau di depan Anda, besar kemungkinan Anda juga akan terkena dampaknya.

8. Menerobos lampu merah
Jika Anda perhatikan, berapa banyak pengendara motor atau mobil yang berani menerobos lampu merah. Sadar atau tidak, tindakan ini sangat lah berbahaya. Anda mempertaruhkan keselamatan Anda dengan nekat melakukan tindakan ini. Sebanyak 54% kecelakaan antarmobil terjadi kepala lawan kepala. Jika Anda mengendarai motor, lebih parah lagi dampaknya. Ini adalah salah satu resep paling manjur untuk mencari celaka.

9. Tak mengenakan sabuk pengaman
Sabuk pengaman berada di mobil bukan hanya sebagai penghias atau pelengkap. Warga Indonesia perlu disadarkan pentingnya sabuk pengaman, dan tersedianya hukum yang mengatur bila warganya tidak mengenakan sabuk pengaman. Tanpa sabuk pengaman, si penumpang dan supir mobil mempertaruhkan badannya terlempar keluar dari mobil. Sementara 76% kematian terjadi karena korban terlontar dari tempat duduknya.

10. Tidak konsentrasi
Para wanita memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan tugas multi (multitasking) dan memiliki otak paralel. Namun, ini tidak serta-merta berarti para wanita bisa melakukan kegiatan lain sementara sedang mengendarai mobil. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan ketika berkendara antara lain adalah; makan, berbicara di telepon, mengetik SMS, sambil men-tuning radio di mobil. Jika Anda perhatikan mobil-mobil yang sering seliweran di sekitar kita, banyak orang yang belum menyadari bahayanya mengoperasikan telepon sambil menyetir, padahal Anda cenderung lengah pada keadaan jalan. Jika Anda pikir mengenakan hands free akan mengurangi risikonya, Anda salah besar. Hal ini sama saja mengalihkan pikiran Anda dari jalanan.

Lebih baik aman daripada menyesal, kan? Ingatkan saudara, kerabat, siapa pun orang yang Anda kasihi akan pentingnya kewaspadaan di jalan raya. Anda mungkin berpikir hal ini tak mungkin terjadi pada Anda, tetapi mengingat semakin mudahnya orang memiliki ijin berkendara, memiliki kendaraan, dan ketidakpedulian masyarakat di jalanan, penting untuk selalu konsentrasi dan tenang saat berkendara.










 sumber      : Dir Lantas Polda Riau

creative by : CJR

korban kecelakaan lalu-lintas

                    Menurut data terbaru WHO, 61% dari korban kecelakaan lalu-lintas yang meninggal di tempat adalah pengendara bermotor roda dua. Selain sering dituduh ugal-ugalan, para pengendara motor juga sering tidak mematuhi peraturan lalu-lintas. Benarkah faktor pengendara menjadi alasan satu-satunya di balik tingginya tingkat kecelakaan motor? 


Tidak Disiplin
AKBP Nanang, Kepala Subdir Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Edo Rusyanto, Ka. Div litbang Road Safety Association (RSA) sekaligus penasihat Minerva Riders Community (MRC) sepakat, faktor pengendara memang faktor terbesar yang mengakibatkan kecelakaan. AKBP Nanang menyatakan, kedislipinan di antara pengendara bermotor sangat memprihatinkan: "Para pengendara kendaraan bermotor, khusunya roda dua, tidak disiplin. Mereka kerap melakukan pelanggaran lalu-lintas. Dan pelanggaran lalu-lintas biasanya adalah awal kecelakaan di jalan."

Ia menyatakan pengendara bermotor sering sekali melanggar rambu-rambu lalu-lintas. Hal ini diamini Edo Rusyanto: "Pengendara sepeda motor punya kecenderungan melanggar aturan, misalnya, dengan mendahului kendaraan di depannya tanpa perhitungan." Edo tidak menampik kalau memang masih banyak pengendara sepeda motor yang 'bandel': "Bandel dalam arti, tidak pakai helm. Yang lebih parah, bandel karena melanggar peraturan, seperti naik ke trotoar dan tidak mengindahkan lampu merah."

Penegakan Hukum
Padahal, kata Edo lagi, UU lalu-lintas terbaru lebih keras ketimbang UU tahun 1992. "Contohnya, jika pengendara sepeda motor menabrak orang sampai meninggal, bisa didenda 12 juta atau dikurung 4 tahun. Sekarang pertanyaannya, bagaimana aparat hukum secara tegas mengimplementasikan UU ini, meskipun tentu saja di sisi lain, kesadaran pengguna jalan harus dipenuhi dulu."

Aparat kepolisian lalu-lintas yang suka 'main belakang' juga jadi batu sandungan untuk menegakkan UU dan kedisiplinan pengendara sepeda motor. Ketika dikonfrontasi soal aparat yang suka 'berkompromi' AKBP Nanang membantah tegas: "Sudah jelas aturannya, ketika ada pelanggaran, kita harus mengadakan penegakan hukum. Soal penegakan hukum tersebut, kita sudah tidak bisa toleransi lagi. Kalau toh memang ada [polisi yang main belakang, red] itu oknum. Kita sudah menindak tegas." Ia menjamin, oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang akan ditindak tegas.

Mulai dari diri sendiri
Dan untuk menanggulangi angka kecelakaan motor yang makin tinggi, Edo menekankan, jangan gantungkan semuanya pada pemerintah dan jangan andalkan aparat. Pengendara bermotorlah yang terutama harus memberdayakan diri dan bertanggungjawab atas keselamatan diri sendiri: "Pertama, taati peraturan, kedua lengkapi diri Anda dengan skill dan alat perlindungan. Yang paling sederhana dan penting, helm yang berkualitas," katanya mengimbau pengguna kendaraan roda dua.

Kamis, 27 Januari 2011

Korps lalulintas Polri mendapat beberapa penghargaan

JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memaparkan sejumlah prestasi yang telah ditorehkan sepanjang 2010. Salah satunya peningkatan profesionalisme pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Polri untuk terus meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Beberapa terobosan dilakukan terkait peningkatan mutu pelayanan.

"(Seperti) peningkatan pelayanan pengurusan SIM, STNK, BPKB dengan mengadopsi kemajuan teknologi dan banking system," ujar Kapolri dalam pemaparan Refleksi Akhir Tahun 2010 Kinerja Polri di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/12/2010).

Di samping itu, lanjut Timur, Polri juga telah mengembangkan Traffic Management Centre (TMC), Regional Management Centre (RTMC) dan National Traffic Management Centre (NTMC) guna meningkatkan pelayanan prima yang berbasis sistim manajemen mutu.

"Korps lalulintas Polri telah mendapat beberapa penghargaan dari masyarakat maupun dunia internasional," katanya.



Penghargaan yang dimaksud meliputi ISO 9001:2008 sebanyak 84 sertifikat, Piala Pelayanan Prima dari Menpan RI sebanyak 24 piala, dan dari MURI sebanyak 5 piala.





SUMBER : OKE ZONE


Creative by : CJR 7

KINERJA NTMC

Komisi V DPR Puji Kinerja NTMC Korlantas Polri

 Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia memuji kinerja National Traffick Management Center (NTMC) Korlantas Polri, khususnya saat memantau dan menyebarkan informasi kondisi lalu lintas selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Laporan NTMC bermanfaat tidak hanya bagi pengguna jalan, namun juga bagi aparat dalam menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Penggunaan fasilitas social media networking antara lain twitter dan facebook menurut Yudi merupakan langkah cerdas yang bisa memudahkan pengguna jalan mengakses informasi dan mencari tahu kondisi jalan yang akan mereka lalui. Selain peran media massa khususnya stasisun radio dan TV yang menyiarkan kondisi lalu lintas secara langsung dan real time, ujar Yudi.
“Saya sangat mengapresiasi NTMC Ditlantas Polri dalam menyajikan informasi kondisi lalu lintas bagi publik,” ujar Yudi.
Dukungan teknologi CCTV (Closed Circuit Television) serta aplikasi-aplikasi lainnya seperti GIS, GPS, Internet, SMS, STNK, BPKB, dan SIM merupakan kunci keberhasilan sajian informasi kondisi jalan, ujar Yudi. Seperti diketahui, NTMC memasang 43 CCTV di tempat-tempat strategis mulai dari Bakauheni sampai Gilimanuk. DPR sangat mendukung pemnafaatan teknologi untuk menyajikan informasi penting yang dibutuhkan masyarakat.

Namun demikian, Yudi berharap sosialisasi tentang cara mengakses informasi kondisi lalu lintas harus lebih gencar dilakukan. Mengingat masih banyak pengguna jalan yang memiliki perangkat telepon seluler yang belum memanfaatkan informasi dari NTMC.
Untuk itu diharapkan ada terobosan baru untuk membuka peluang masyarakat luas agar bisa lebih mudah mengakses informasi NTMC ujar Yudi. Bukan hanya bagi pengguna namun juga bagi pengelola lalu lintas agar kemacetan bisa diminimalisir. Yudi menyontohkan kacaunya lalu lintas di DKI Jakarta manakala hujan turun. Ia berharap NTMC bisa memecahkan persoalan kacaunya arus lalu lintas di kota-kota besar khususnya Jakarta saat terjadi gangguan seperti halnya hujan.


AKBP  Heru Trisasono sik msi, sedang memantau sejumlah jalur mudik di National Traffic Management Center (NTMC) Mabes Polri Jakarta.

Sumber   : dari beberapa media


creative   : CJR 7

MACET LAGI, MACET LAGI.

Macet lagi macet lagi.kemacetan menjadi polemik tersendiri bagi kota-kota besar di Indonesia walaupun belum separah di Jakarta. Kemacetan yang terjadi sebagai akibat kapasitas jalan tidak bisa menampung jumlah kendaraan yang melaluinya. Reaksi pengguna jalan akan berbeda antara kemacetan yang disebabkan sesaknya pengguna jalan dengan kemacetan yang disebabkan terjadinya kecelakaan atau hal-hal lain yang sifatnya tidak bisa dipredikasi seperti bencana. Pengguna jalan yang terjebak macet apalagi disaat suasana panas akan cenderung agresif. Sirene atau klakson bahkan kata-kata keras dan kurang pantas sering terlontar dari pengguna jalan yang tidak sabar.
Berbagai cara/langkah telah ditempuh pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah setempat untuk mengatasi masalah kemacetan. Dari menambah ruas jalan kesamping maupun ke atas sampai dengan melebarkan jalan hingga mengorbankan tanah rakyat untuk dibebaskan demi kepentingan umum. Bahkan sampai dikeluarkannya regulasi dibeberapa ruas jalan

dengan sistem "Three in One" (satu kendaraan minimal dengan 3 penumpang). Semua langkah yang ditempuh saat ini memang dapat menyelesaikan problem kemacetan, akan tetapi langkah-langkah ini hanya bersifat sementara. Jika kita amati dalam beberapa tahun kedepan apa yang telah ditempuh sekarang tidak akan ada artinya lagi, dengan kata lain apa yang ditempuh saat ini akan diulang lagi untuk mengatasi kemacetan dimasa-masa yang akan datang dan tentunya akan menyedot dana pembangunan dan operasional yang besar pula.
Para pemangku kebijakan pasti telah mempunyai data-data yang akurat tentang prediksi yang akan terjadi dengan berbagai langkah yang ditempuh. Seperti halnya kondisi ibu kota yang diprediksi akan macet total beberapa tahun lagi, jika kondisi sarana prasarana jalan masih seperti saat ini. Perlu tindakan tegas para pemangku kebijakan untuk menyelesaikan polemik kemacetan di kota-kota besar. Salah
satunya menyiapkan moda angkutan massal yang murah, efektif dan anti macet, seperti digagas oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun Monorel. Yang sebelumnya juga telah dikembangkan Busway. Akan tetapi langkah-langkah tersebut masih belum efektif mengatasi kemacetan di Jakarta.
Saat ini Pemerintah seharusnya sudah mengeluarkan regulasi yang mengatur jumlah kendaraan yang ideal dalam suatu daerah. Pemerintah harus tegas untuk membatasi jumlah kendaraan baru yang masuk ke Jakarta, kecuali untuk mengganti kendaraan yang telah udzur denga
n kata lain tambal sulam. Hal ini untuk mengimbangi perkembangan ruas jalan yang sangat lamban tiap tahunnya bahkan cenderung statis dibandingkan dengan perkembangan jumlah kendaraan yang begitu cepat dan besar.Ada juga keinginan untuk memindahkan Ibu Kota ke daerah lain dan menyebar kantor kementrian ke seluruh Indonesia sehingga pusat kegiatan pemerintahan tidak tersentral di Jakarta. Sepertinya hal ini akan sedikit mengurangi kemacetan di Jakarta dan mempercepat pertumbuhan kota-kota lain di Indonesia.Tercetus ide untuk mengatasi kemacetan yang paling efektif dan bisa pula paling futuristik, tidak memerlukan moda transportasi, tidak memerlukan sarana prasarana jalan, tidak memerlukan tempat yang luas, tidak memerlukan pengatur lalu lintas, hanya memerlukan alat yang kemungkinan masih dalam tahap pemikiran atau konsep yaitu TRANSPORTER. Alat ini sering digunakan dalam film-film masa depan yang menggambarkan teknologi yang sudah maju dan tidak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan di dunia nyata. Prinsip kerja sederhana alat ini adalah mengubah massa menjadi energi dan mengembalikan energi tersebut ke massa lagi. Hal ini tidak jauh beda saat Alexander Graham Bell menemukan telepon, yang awalnya berpikir untuk mengubah energi suara menjadi listrik dan agar bisa terdengar lagi mengubah energi listrik tersebut ke suara lagi.

Semoga saja Transporter ini benar-benar bisa terwujud secepatnya. Mengirim barang ataupun bepergian ke belahan dunia lain atau ke galaksi lain bukan tidak mungkin dapat dilakukan dengan hitungan detik..... :) :) ;). Asal jangan sampai dimanfaatin untuk ngirim bom molotop aja.... :))
 
 
 sumber   :

Kemacetan

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Penyebab kemacetan

 

Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
  • Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
  • Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
  • Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
  • Ada perbaikan jalan,
  • Bagian jalan tertentu yang longsor,
  • kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.

Dampak negatif kemacetan

Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
  • Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
  • Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
  • Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
  • Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
  • Meningkatkan stress pengguna jalan,
  • Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya

Pemecahan permasalahan kemacetan

 

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

-Peningkatan kapasitas

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
  2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
  3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
  5. Mengembangkan inteligent transport sistem.

-Keberpihakan kepada angkutan umum

Jalur Bus Transjakarta (Busway)
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
  1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
  2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
  3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
  4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,

-Pembatasan kendaraan pribadi


 

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:
  1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
  2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
  3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
 sumber: wikipedia

creativ: CJR 7

JEJARING SOSIAL NTMC MABES POLRI

Jakarta – Korp Lalu Lintas Mabes Polri meluncurkan fasilitas jejaring sosial facebook dan Twitter National Trafic Management Centre (NTMC) untuk pengguna jalan.

Facebook dan Twitter NTMC Korlantas Polri merupakan komitmen Polisi lalu lintas untuk memberikan layanan informasi lalu lintas secara interaktif selama 24 jam

komunitas jejaring sosial ini untuk memberikan informasi bagi pengguna jalan terkait dengan kemacetan jalan raya di Seluruh kota besar di Indonesia.

NTMC juga menginformasikan tentang SIM internasional, lokasi dan persyaratan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi Warga Negara Indonesia maupun warga asing di kota-kota besar di Indonesia,

Selain mendapatkan informasi, anggota komunitas Facebook dan Twitter NTMC juga bisa memberikan solusi dan situasi terkini terkait kondisi dan kepadatan lalu lintas maupun mengirim dokumentasi mengenai insiden kecelakaan atau kejadian lainnya.




creative: CJR

Macet Meluas, Jalan Kalimalang Diperlebar?

Dampak pembangunan jalan layang non tol Tanah Abang-Kampung Melayu dan dua koridor baru bus Transjakarta, membuat titik kemacetan bertambah. Kemacetan khususnya terjadi di wilayah perbatasan seperti Bekasi dan Depok.

Menurut Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar, Royke Lumowa, pembangunan jalan itu berimbas dengan penambahan kemacetan di sepajang jalan Kalimalang, Jakarta Timur.


"Luas jalan yang menyempit menjadi penyebab utama kemacetan," ujar Royke, Rabu 26 Januari 2011.

Karena itu, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya berharap pelebaran jalan bisa segera dilakukan. "Mendukung untuk memperluas Jalan Tarum Barat, Kalimalang Raya. Karena sudah tidak memenuhi lagi kapasitasnya," ujarnya.

Solusi lain, jika pelebaran jalan tidak mungkin dilaksanakan, dapat dilakukan dengan melanjutkan pembangunan jalan layang Bekasi, Cipinang, dan Kampung Melayu.  "Daripada mangkrak lebih baik pembangunan jalan layang itu dilanjutkan, tidak butuh biaya pembebasan lahan," jelas dia.

Namun, Royke kembali menegaskan penambahan kapasitas jalan harus dibarengi dengan peremajaan angkutan umum di Jakarta.

"Jangan sampai melebarkan jalan malah merangsang menggunakan kendaraan pribadi, sementara kualitas angkutan umumnya masih saja tidak layak," tegasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Ery Basworo, menyatakan meski pada tahun ini belum ada rencana pelebaran jalan,  pihaknya akan mengecek status lahan yang ada di sepanjang jalan ini.

"Jika memang tanah itu punya pemerintah pusat maka kami akan minta izin untuk dipakai jalan. Tapi jika milik warga maka kami akan lakukan pembebasan," katanya.  

Ia menambahkan, saat ini jalan sepanjang 8,8 km tersebut hanya memiliki lebar antara 9 hingga 12 meter. Padahal, idealnya jalan ini memiliki lebar sekitar 40 meter dari bibir kali.

Sebelumnya, Gubernur DKI, Fauzi Bowo, mengatakan, perluasan jalan di lokasi tersebut sangat mendesak dilakukan. Mengingat tingginya volume kendaraan yang melintas. Jalan itu juga manjadi jalur alternatif yang menghubungkan antara Jakarta dan Bekasi.\


sumber : Viva news.com

Korlantas (Korps Lalu Lintas Polri) meraih peserta stand favorit pada Pameran "International Public Service Expo-2010 "

Korlantas (Korps Lalu Lintas Polri) meraih peserta stand  favorit pada Pameran "International Public Service Expo-2010 di Gedung Kartika Expo yang berlangsung sejak tanggal 27 s.d 29 Oktober 2010. Pameran ini ditutup oleh Deputi Pelayanan Publik Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) RI Drs Koeshardo KS, MSi.

Menurut Kepala Kelompok II NTMC Ipda Ulil Rahim, selaku perwira di NTMC korlantas usai penutupan mengatakan, dari sekitar 70 instansi Pemerintah dan BUMN yang mengikuti pameran ini setelah diumumkan oleh panitia penyelenggara Korlantas menjadi favorit  pengunjung terbanyak.

Ipda Ulil Rahim menambahkan, inovasi kepolisian lalu lintas yang paling menarik pengunjung yaitu teknologi Pelayanan Smart SIM, simulasi motor Safety Riding, NTMC ( National Traffic Management Center), CCTV yang dipasang dititik –titik mudik, Twitter serta Pelayanan STNK dan BPKB.

Smart Sim dan Pelatihan Safety Riding mendapat perhartian dan minat yang besar dari para pengunjung. Bahkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) RI RB E.E. Mangindaan dan Mantan Menteri Taufik Efendi mencoba simulasi motor tersebut,” ujar ipda Ulil Rahim

Sementara itu Deputi Pelayanan Publik Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) RI Drs. Koeshardo KS, MSi mengatakan Pameran kali ini sangat dirasakan manfaatnya karena pengunjung pameran dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang pelayanan publik yang penuh dengan inovasi dan kemudahan bagi masyarakat.

Lebih lanjut dikatakannya, Korlantas mendapatkan pengunjung terbanyak karena standnya bersifat informatif dan petugas-petugasnya pun mendemokan inovasi tersebut sehingga pengunjung pun mengerti, Selanjutnya Polri juga meluncurkan perpanjangan SIM yang tidak memakan waktu lama, hanya membutuhkan satu jam.

“Dengan Perpanjangan SIM tersebut tidak ada biaya-biaya lain, inilah yang membuat pengunjung pun tertarik,” ujarnya.
 


Selain pemberian pengargaan Stand Favorite, dan panitia juga memberikan penghargaan juara "Kategori Terbaik dan Komunikatif" yang diraih oleh Instansi Kemenkeu dan terakhir Penghargaan "Stand Partisipasi Terjauh" dimenangkan oleh Provinsi Istimewa Aceh dan Kab Tumohon Sulawesi Utara pemenang stand.




creative: CJR